Selasa, 01 Mei 2018

(PART 6) MOUNT FUJI + BONUS DIPIPISIN BULE SAAT TAHUN BARU

Pagi hari kubangun terus mandi tak lupa mengosok gigi~~ nyatanya lagu tersebut gak gue praktekin di Jepang karena airnya dingin sampe ke ubun-ubun. kalau mandi pake air hangat tetap aja habis selesai mandi kerasa dingin banget di seluruh tubuh apalagi kalau kena udara diluar rumah. jadi mending gausah mandi, toh ga keringetan juga 😂

Oke jadi hari ini gue bakal pergi melihat Gunung Fuji! YEAYY~ ini adalah salah satu impian terbesar gue di Jepang buat liat Gunung Fuji, dan akan terwujud (walaupun gak sesuai ekspetasi 😩 ) kenapa ga sesuai ekspetasi? baca terus sampe bawah okay!!

Jadi sebagai permulaan gue harus pergi dulu ke Kawaguchiko Station yang lokasinya cukup jauh dari Tokyo, ibaratnya seperti Jakarta-Bandung. dan yang jelas karena gue gak beli JR PASS, gue tidak akan naik Shinkansen melainkan Bus khusus yang akan menuju ke Gunung Fuji.

untuk ke melihat gunung Fuji gue menggunakan Highway Bus, yang tentu saja pembayarannya menggunakan credit card dari Jakarta.

ini adalah link untuk pemesanan Highway Bus menuju Kawaguchiko


Balasan email setelah melakukan pembayaran di website

Biaya PP Shibuya Mark City menuju Kawaguchiko Station adalah 3600 Yen (RP;440.000)

Susah susah gampang menemukan terminal bus di Shibuya, karena terminal tersebut berada diatas gedung lantai 5. Gue yang ga kepikiran sama sekali kalau ada terminal diatas gedung, muter sana sini untuk mencari terminalnya. Google Maps pun ikutan bingung ngasih tau lokasi ditambah waktu yang semakin mepet dengan keberangkatan gue. Akhirnya setelah gue menanyakan ke polisi yang ada dikawasan Shibuya barulah gue menemukan gedung yang ternyata ada seberang tempat gue berdiri😂 Setelah mengucapkan terimakasih kepada om om polisi tersebut gue pun bergegas pergi menuju gedung Shibuya Mark City.


Penampakan gedung Shibuya Mark city dan ternyata gue berdiri persis diseberang gedung tersebut
Untung aja gue belom telat dan masih ada waktu buat leyeh-leyeh di Terminalnya. Terminalnya ternyata betul berada di lantai 5 dan sudah banyak bus yang berjejer dengan tujuan yang berbeda-beda juga.

Tiba saatnya keberangkatan gue menuju Kawaguchiko Station dan memakan waktu kurang lebih 2 jam. Perjalanan menuju Kawaguchiko persis seperti jalan menuju bandung, banyak bukit hijau terbentang di kanan dan kiri jalan serta cuaca yang sejuk menambah keindahan di hari yang cerah ini.

Mendekati Kawaguchiko Station mulai terlihat gunung fuji yang sangat indah dan belum tertutup kabut, tetapi nih pemirsa.. setelah gue sampai di kawaguchiko station mendadak menjadi penuh kabut serta mendung yang menutupi gunung fuji😞 Gagal deh rencana gue buat foto sama Gunung Fuji yang menjadi iconic di  negara Jepang.

Tapi daripada udah jauh-jauh dan cuma diem aja di Kawaguchiko Station gue memutuskan untuk membeli Retro bus Pass yang terdapat di Kawaguchiko Station. Siapa tau dapet keajaiban kabutnya tiba-tiba musnah. hahaha.

Terdapat 2 pilihan untuk retro bus tour yaitu jalur merah dan jalur hijau.

Objek Wisata yang dilalui Jalur Merah :
Stasiun Kawaguchiko - Taman Yagisaki - Kachi Kachi Ropeway - Pemandian air panas di fuji (Kozantei Ubuya) - Kawaguchiko Music Forest Museum - Taman Oishi

Objek Wisata yang dilalui Jalur Hijau :
Stasiun Kawaguchiko - Taman Yagisaki - Gua kelelawar Saiko - Iyashi no nato - Gua es

Harga untuk menaiki bus pada satu jalur adalah 1300 Yen (Rp;158.000) 

Gue pun memilih untuk menaiki Retro bus jalur merah karena waktu perjalanan yang lebih singkat dibandingkan jalur hijau. Oiya Retro bus tour ini berlaku untuk 2 hari ya. Jadi buat kalian yang mau menginap di kawasan fuji lebih baik membeli Retro bus pass ini.

Tujuan gue menaiki Retro bus ini sebenarnya hanya ingin menuju ke Taman Oishi yang menjadi lokasi terakhir pemberhentian Retro bus. Karena setelah browsing-browsing Taman Oishi ini menjadi lokasi yang tepat untuk melihat gunung Fuji secara gamblang.

30 menit sudah gue menaiki Retro Bus ini dan akhirnya berhenti juga di Taman Oishi. yeay~~






Lokasinya cukup bagus dan sangat dingin. tetapi sayang sekali kabut masih sedikit menutupi Gunung Fuji, jadi gue gabisa dapet hasil foto yang memuaskan. walaupun begitu gue tetap happy karena sudah berhasil menyelesaikan Goals dalam hidup gue😂

Di Taman Oishi ada sebuah toko souvenir yang menjual berbagai macam barang dan makanan yang identik dengan gunung Fuji, kalau kalian ingin membeli oleh-oleh yang bertemakan gunung Fuji, lebih baik membeli disini karena harganya jauh lebih murah daripada yang dijual di Tokyo.

Setelah puas berfoto-foto di Taman Oishi, gue pun memutuskan untuk kembali ke Kawaguchiko Station. Tapi sebelumnya gue berhenti dulu di Kawaguchiko Forest Museum, gue kira masuk ke museum ini gratis atau sudah tercover oleh Retro bus pass ternyata belum tercover dan biaya masuknya lumayan mahal jadi yasudah gue memilih untuk tidak masuk kedalam museum tersebut. Akhirnya gue pun memutuskan untuk langsung kembali ke Kawaguchiko station dan tidak berhenti di pemberhentian yang lain.

Begitu sampai di Kawaguchiko Station,ternyata waktu bus kepulangan ke Tokyo masih sangat lama yaitu pukul 7 malam dan gue sudah tiba pukul 4 sore. Oiya gue melakukan perubahan jadwal kepulangan ke Tokyo pada saat membeli Retro bus pass karena gue kira waktunya gaakan cukup untuk muter-muter di Fuji ternyata cukup banget dengan waktu 4 jam muter-muter di area Fuji menggunakan Retro Bus pass.

Penggantian jadwal hanya bisa dilakukan satu kali, jadi yasudah mau gamau gue harus menunggu sampai jam 7 malam untuk kembali ke Tokyo. Sambil menunggu waktu, gue memilih untuk makan ramen instan di Sevel yang berada persis di seberang stasiun. Sebenarnya gue berencana buat keliling-keliling naik sepeda, tapi situasi sangat tidak memungkinkan karena suhu diluar sedang -2 derajat, jadi gue memilih menghangatkan badan saja di Sevel.

Kalau kalian ke gunung Fuji jangan lupa membeli strawberry cheesecake kitkat yang hanya ada di Fuji ya! kitkat ini limited edition karena tidak dijual dikota lain, dan bentuknya pun sangat unik seperti gunung Fuji.


Akhirnya waktu menunjukan pukul 7 malam, gue pun bergegas naik bus yang sudah terparkir didepan Kawaguchiko Station. dan ternyata penumpang yang naik bus itu cuman gue dan nyokap bokap gue dikarenakan bus yang gue naikin adalah bus terakhir dan rata-rata yang memilih untuk PP Tokyo-Kawaguchiko sudah kembali pada sore hari. walaupun penumpang cuma gue bertiga, tapi pelayanan busnya benar-benar ramah dan tidak sama sekali menunjukan ekspresi kesal karena penumpangnya cuma sedikit, gue pun dibebaskan untuk memilih termpat duduk oleh supirnya, gue memilih duduk di paling belakang karena ada Stop Kontak untuk men-Charge handphone.

Pukul 9 Malam tibalah gue di Tokyo~ Malam ini adalah malam tahun baru, dan gue memutuskan untuk tahun baru di Shibuya. Karena malam tahun baru toko-toko sudah tutup lebih cepat, jadi gue cuman bolak balik nyebrang di shibuya crossing saja sembari membuang waktu. Serta masuk kedalam toko serba ada yang menjual berbagai kebutuhan dari coklat sampai obat-obatan 😂

Oiya untuk coklat yang ingin kalian jadikan oleh-oleh gue menyarankan untuk membeli coklat Alfort karena harga yang sangat murah yaitu sekitar 12ribu saja, dan rasanya juga enak karena terdapat biskuit didalam coklat tersebut.


Sambil menunggu pergantian tahun gue memilih duduk didepan toko yang sudah tutup, karena rasanya sudah tidak kuat lagi untuk berjalan dan cuaca yang semakin dingin. Menjelang jam 11 malam situasi di Shibuya semakin ramai dan dominan dengan turis-turis dari mancanegara.

Situsasi di Shibuya saat malam pergantian tahun

Situasi mulai tidak terkendali

Disaat kami sedang asyik-asyik duduk tampak terlihat tumpukan manusia yang ingin menerobos masuk ke area Shibuya Crossing, para polisi sudah berjaga-jaga dengan menutup jalan akan tetapi para wisatawan tersebut memaksa masuk hingga terjadi aksi dorong mendorong antara wisatawan dengan polisi. Selagi melihat aksi dorong mendorong tersebut, gue meletakan belanjaan yang sudah gue beli didepan toko yang sudah tutup tadi, ternyata ada kejadian yang amat menjengkelkan karena ada seorang bule yang mendekati pintu toko yang sudah tutup itu yang notabene berdekatan dengan tas belanjaan yang gue taroh.

Dan bule tersebut dengan santainya malah pipis tanpa rasa berdosa sedikitpun 😠

yang pertama kali melihat bule tersebut pipis adalah nyokap gue, dia teriak-teriak "bule pipis bule pipis" tapi gue dan bokap gue terlalu asik liatin adegan dorong mendorong sampe gasadar bahwa bule tersebut pipis didekat tas belanjaan gue 😑

alhasil bokap gue langsung menyelamatkan barang belanjaan gue dari tetesan pipis bule tersebut,gue gatau deh kena cipratan atau engga, yang penting barang belanjaan gue aman dan ga basah.

akhirnya jam mendekati pukul 12 malam, kami pun menghitung waktu secara mundur. Dan yeayy!!!!!!!

HAPPY NEW YEAR! walaupun tidak ada acara kembang api tapi tetap saja perasaan senang menghinggap di hati karena bisa merasakan tahun baru di negeri sakura ini😝




Acara tahun baru-pun sudah selesai, gue buru-buru mencari pintu stasiun kereta terdekat karena takut jika menunggu terlalu lama antrian masuk ke stasiun akan membludak.

Banyak jalan yang di-alihkan dan di-tutup. kalau di Jakarta yang ditutup jalan mobil, tapi kalau disini yang ditutup jalan buat manusia😄 Akhirnya tiba juga di stasiun Shibuya dan langsung saja gue menaiki kereta kearah penginapan gue yaitu Stasiun Toritsu-Daigaku.

Senin, 02 April 2018

(PART 5) TOKYO IM COMING~ TAHUN BARU MURAH DAN HEMAT DIJEPANG

Setelah 8 Jam bobo cantik di Willer Bus, akhirnya gue tiba juga di Osaki Station pukul 7 pagi. Begitu sampe hal yang pertama terpikirkan adalah Toilet. Rambut yang sebelumnya masih cetar udah awut-awutan persis di sengat tawon. Gue pun berencana buat keramas di wastafel😂. Akhirnya setelah celingak celingkuk ketemulah dengan toilet yang gue cari-cari. Niat keramas di wastafel kayak yang biasa gue lakuin di Jakarta gue urungkan melihat toilet yang sangat penuh dan gengsi juga nyuci rambut di wastafel diliatin orang-orang. Apalagi kondisi lagi winter dan air wastafel dingin banget, bisa dibilang aneh 1000 turunan nanti. hahaha.

Oiya kalau kalian beruntung bisa ketemu toilet-toilet canggihnya jepang, fitur-fitur yang bisa dilakuin sama toilet itu adalah menghangatkan pantat, menyetel musik kalau kalian lagi buang hajat tapi malu kedengeran "pluk pluk" si toilet bisa ngeluarin suara-suara yang menyamarkan suara "pluk-pluk" itu. kalian juga bisa mengatur pengeluaran air sesuai dengan kebutuhan. Tapi ga semua toilet di jepang seperti ini, cuma di tempat-tempat tertentu aja ya! kalau toilet yang standart malah gada air dan cuma ada tissue aja. tapi tenang aja kok walaupun begitu toilet di jepang kebersihannya benar-benar harus diacungin jempol!

Penampakan toilet di jepang

Tombol-tombol yang bikin penasaran dan alhasil dicobain satu-satu 😂

Akhirnya cuss.... gue langsung membuka Google Maps yang menjadi andalan gue selama di jepang buat cari lokasi ke penginapan yang gue sewa.

Rute yang ditunjukin oleh Maps (Google maps / Apple maps tampilannya sama aja ya)
Gambar diatas adalah rute yang harus gue laluin buat sampai ke stasiun terdekat dari penginapan gue yaitu stasiun Toritsu-Daigaku. Sangat jelas sekali penjelasan yang diberikan oleh maps. Total biaya perjalanan pun sudah tercantum jelas pada maps yaitu senilai 308 Yen (Rp;37.000) dan tidak berbeda dengan realita sesungguhnya :D

Pada gambar juga terlihat gue harus menaiki kereta JR yang berada di jalur hijau (JR Yamanote line) karena hanya ada satu rute yang tersedia untuk menuju ke tujuan gue. kalau kalian menggunakan JR PASS, dari Stasiun Osaki menuju Shibuya sudah ter-cover (free) tetapi tetap harus melakukan transit di Shibuya dan menggunakan kereta lokal jalur merah (Tokyo toyoko line) maka biaya kereta lokal tersebut tidak tercover oleh JR PASS, jadi kalian harus menggunakan SUICA pada jalur merah (Tokyo toyoko line) dan membayar senilai 154 Yen  (Rp;19.000)

Pengalaman backpacker yang gak banyak nyasar adalah di negeri Sakura ini, karena penjelasan maps yang sangat mendetail dan sangat berbeda jika gue berada di negara lain Seperti Korea (Jeju Island) bener-bener hands up deh pas ada di Jeju sama Maps karena sesat abis😂

20 Menit perjalanan tibalah gue di Stasiun Toritsu-Daigaku dan berjalan menuju penginapan yang lumayan jauh sekitar 900 Meter. Hari pertama sih masih semangat karena baru pertama ngerasain winter dan liat pemandangan di Tokyo, hari berikutnya? selalu berenti di Sevel yang berada dideket penginapan karena gakuat sama dingin yang nusuk-nusuk sampe ke tulang😂

Tibalah gue di penginapan, karena belum boleh check in jadi gue taruh koper dideket pager, karena gue kira gasopan buat masuk kedalem rumah dan naroh koper diruang tamu, pada saat itu host gue lagi diluar rumah jadi gabisa nemuin gue.

Nge-chat host gue buat konfirm koper gue taroh deket pager
Gue chat host gue buat konfirm gue taruh koper diluar ternyata eh ternyata, host gue kaget banget kenapa kopernya ditaruh diluar dan bukan dimasukin kedalem rumah aja. dia bilang takut ilang kalau taruh diluar😂 gue yang udah setengah jalan mau ke stasiun panik dong, tapi nyokap gue bilang gaakan ilang kalo di Jepang, yaudahlah gue pun mikir positif aja karena gue liat-liat sepeda sama motor dijepang digeletakin gitu aja. kalau di jakarta pasti udah jadi ladang uang buat diloakin😂

Tujuan gue di hari pertama di Tokyo adalah menuju ke Shibuya yang tentu saja untuk melihat Shibuya Crossing dan patung Hachiko lalu melanjutkan ke Odaiba Park untuk melihat kembang api dimalam hari, karena kebetulan gue sampe di hari sabtu dan ada pertunjukan kembang api setiap hari sabtu di Odaiba. jadi langsung cuss aja buat nyari lokasi ke tujuan selanjutnya menggunakan maps andalanquuu!

Jalur kereta menuju Shibuya Station

Untuk menuju Shibuya dari Toritsu-Daigaku hanya terdapat 1 jalur saja, yaitu Jalur merah (Tokyo Toyoko Line) ingat ya... bahwa jalur ini tidak tercover JR PASS kalau kalian mempunyai JR PASS.

Biaya dari Stasiun Toritsu-Daigaku menuju Shibuya Station adalah 154 Yen (RP;19.000)

Perjalanan menuju Shibuya hanya memakan waktu 15 Menit saja. gue segera turun dari kereta dan bergegas mencari Patung Hachiko. karena masih hari pertama dan kondisi masih ling-lung gue pun harus muter-muter buat cari jalan keluar karena stasiunnya gede banget. untung ada bapak polisi yang baik dan ngasih tau jalan buat ke Patung Hachiko. Yey!

Cekrek didepan Patung Hachiko

SHIBUYA CROSSING! 

makmak narsis

Ada kejadian yang bikin malu-maluin saat gue mau nyebrang di Shibuya Crossing, karena nyokap dan bokap gue minta difotoin alhasil gue jalan ke tengah-tengah tapi ngadep belakang, lalu "brukkk" ternyata gue nyenggol nenek-nenek cukup kenceng, ya kalo di Jakarta kan cuma bilang maap maap langsung jalan aja kan, eh gataunya si nenek nyamperin dan gebuk lengan gue lalu ngomel pake bahasa jepang dan kabur gitu aja. gue yang bingung karena digituin jadi melongo sendiri, padahal kan gue udah bilang "sorry sorry" (ga terima digebukin) hahaha

Karena emang cuma mau Window Shopping di Shibuya gue pun cuma celingak celinguk sambil jalan, karena Shibuya super duper rame, mungkin menjelang tahun baru jadi jumlah turis meningkat tajam.

Ga lama setelah jalan gue-pun melihat sebuah papan yang bertuliskan "Onitsuka Tiger" karena nyokap gue mupeng banget pengen Onitsuka kita semua-pun masuk kedalem store untuk liat-liat. dan ternyata pemirsah pengunjung yang ada didalem store tidak lain dan tidak bukan adalah orang indonesia semua😂 

FYI, gue jarang dan bahkan gapernah liat orang jepang pake Onitsuka. entah kenapa di Indonesia Hitzz banget sampe di jepang pun yang beli orang Indonesia semua. Sampe Pegawai Onitsuka udah hafal kata "Terimakasih" setiap ada yang beli sepatu. hahaha

Setelah pilah-pilih dan beli sepasang Onitsuka BM-an nyokap gue, kita pun melanjutkan perjalanan menuju Takeshi Street (sebenernya bisa naik kereta tapi cuma turun 1 stasiun jadi gue lebih milih buat jalan kaki sekalian liat pemandangan gitu deh #alasanpadahalmahngirit ) 😂

Ga Afdol kalo ga foto-foto dulu😂
Akhirnya tiba juga gue di Takeshi Street, suasana super duper padat. macetnya bukan macet mobil tapi manusia. Bener-bener ngadet kayak macetnya jakarta tapi versi manusia😂

mau foto tapi nyaru sama orang belakang
Di Takeshi Street ini segala macem bisa ditemuin, terutama Cosplay Jepang yang super mirip sama anime idolanya, ibaratnya ini surganya pecinta Anime deh😂

Ga mau berlama-lama di Takeshi Street karena gue mau mengejar liat kembang api di Odaiba Park. akhirnya gue langsung buka Maps buat liat kereta apa yang harus gue naikin.

Pilihan kereta yang dapat dinaiki
Detail salah satu jalur kereta yang gue pilih

Gambar diatas adalah pilihan-pilihan jalur kereta yang bisa kalian pilih kalau ingin menuju Odaiba dimana perjalanan kalian harus berhenti di stasiun Tokyo Teleport lalu berjalan kaki menuju Odaiba Seaside Park.. Buat kalian yang memiliki JR PASS kalian FREE menggunakan kereta yang berada di jalur hijau (JR Yamanote Line) tetapi pada saat transit menuju jalur biru (Rinkai Line) kalian tetap dikenakan tarif senilai 329 Yen (Rp;41.000)  dan dikarenakan stasiun terdekat dari Takeshi Street adalah Harajuku. mau tidak mau gue harus menaiki JR melihat waktu yang sudah mepet juga.

Biaya dari Stasiun Harajuku menuju Tokyo Teleport adalah 494 Yen (RP;60.000)

50 menit berlalu tibalah gue di tujuan selanjutnya yaitu Odaiba Seaside Park untuk melihat pertunjukan kembang api. beruntung gue tidak telat dan masih memiliki waktu buat foto-foto di sekitrar Odaiba Park :P






Akhirnya yang ditunggu-tunggu pun keluar juga, setelah asyik foto-foto tiba saatnya kembang api muncul. benar-benar diluar ekspetasi karena super duper bagus, gue sangat merekomendasikan tempat ini buat jadi list kalian saat liburan ke Tokyo. dibawah bakal gue lampirin video suasana di Odaiba Park dan saat kembang apinya muncul.

Sore hari di Odaiba Park

Sunset di Odaiba Park

Kembang Api cantik di Odaiba Park

Setelah pertunjukan kembang api selesai, gue memutuskan untuk kembali ke Stasiun Tokyo Teleport untuk pulang ke penginapan. cuaca semakin malam semakin ekstrim, tangan gue udah mulai mati rasa dan kaku, sepanjang perjalanan pulang gue cuma bisa mengigil bahkan megang hape-pun udah gemeteran, hahaha.



Ini adalah rute kepulangan yang bakal gue laluin dari Stasiun Tokyo Teleport menuju Stasiun Toritsu-Daigaku. Untuk menuju ke stasiun Toritsu-Daigaku tidak terdapat pilihan kereta JR, yang artinya jika kalian memiliki JR PASS biaya kereta tidak ter-cover sama sekali. jadi kalian tetap harus membayar menggunakan SUICA ya..

Biaya dari Stasiun Tokyo Teleport menuju Stasiun Toritsu-Daigaku adalah 462 Yen (RP;57.000)

Selama perjalanan pulang, gue terus memikirkan koper yang gue tinggalkan di dekat pager, apa sudah raib digondol orang😂 ternyata oh ternyata... begitu gue tiba di penginapan koper gue sudah tidak ada ditempat awalnya, melainkan sudah dibawa masuk oleh host gue. yeay.....

Host gue yang bernama Aki-san ini super duper baik dan ramah, begitu kami sampai di rumahnya dia menyambut dengan sangat ramah dan menjelaskan dengan sangat detail peraturan yang ada dirumahnya. walaupun terbata-bata karena menjelaskan dengan bahasa inggris tetapi dia tetap berusaha menjelaskan dengan baik dan meminta maaf karena tidak lancar berbahasa inggris.

Dari jakarta gue sudah menyiapkan cinderamata berupa kain batik dan syal batik untuk Aki-san. saat menerima cinderamata yang gue berikan Aki-san menujukan ekspresi yang sangat bahagia dan mengucapkan terimakasih berkali-kali, tak lupa kami disuguhkan teh hangat tradisional jepang atau biasa disebut ocha sembari mendengarkan dia bercerita tentang keluarganya. Sungguh Host yang sangat recomended!

Akhirnya gue memutuskan untuk istirahat karena besok harus bangun di pagi hari untuk melakukan perjalanan menuju Gunung Fuji! YEYY~~ 

(PART 4) TAHUN BARU MURAH DAN HEMAT DI JEPANG DAY 1

Tibalah pesawat gue melandaskan badannya di Bandara Osaka - Kansai. Jujur perasaan gue pada saat itu kalang kabut, karena banyak banget yang "nakut-nakutin" kalau imigrasi di jepang sangat ketat dan galak terutama bagi kalian yang menggunakan visa waiver, bahkan ada yang pernah cerita kalau sampe pernah di deportasi.

TAPI GUE PERJELAS BAHWA SEMUA ITU DUSTA~

Imigrasi dijepang sangat sangat sopan, menyambut dengan senyuman dan menanyakan tujuan kedatangan dengan halus dan lembut. pertanyaan yang diajukan pun sangat mendasar, yaitu dengan siapa perginya dan dimana menginapnya. berhubung persiapan yang sudah sangat matang gue pun LOLOS masuk ke jepang dengan selamat sentosa.

cekrek didepan pintu kedatangan kansai
Seneng, Terharu, Bengong semuanya jadi satu. akhirnya bisa sampe di negara impian gue dan pas tahun baru! senengnya bahkan masih kerasa disaat gue nulis blog ini. hahaha

akhirnya tanpa ba-bi-bu-be-bo gue langsung menuju ke tempat Limousine Bus yang akan membawa gue ke Osaka Station untuk menaiki Willer Bus yang akan membawa gue ke Tokyo~

gue membeli tiket Limousine Bus ini dari Jakarta ya.. gue beli dari HIS TRAVEL di Gandaria city.

link : https://his-travel.co.id/

Harga Tiket Limousine Bus untuk 1 orang adalah 210.000 (Tujuan Kansai Airport - Osaka Station)

Sebenernya bisa banget naik kereta, tapi waktu yang sangat mepet dengan keberangkatan Willer Bus yaitu pukul 10 Malam dan gue tiba di Osaka pukul 6 Sore, gue memilih untuk menghindari hal-hal buruk dengan memilih naik Limousine Bus saja, tinggal duduk manis lalu sampe deh!

kira-kira 30 menit, tibalah gue di Osaka Station. Dan untuk naik Willer Bus kita harus jalan kaki sekitar 700 Meter terlebih dahulu untuk sampai di Umeda Sky Building yang merupakan terminal untuk Willer Bus tersebut.

Selagi jalan-jalan gaboleh lupa buat foto-foto dulu :P Osaka pada malam hari sangat cantik.

Pohon di jalanan sedang rontok dikarenakan sedang musim gugur jadi si pohon-pohon itu ditaroh lampu yang mempercantik jalanan pada malam hari yang indah itu~


Osaka dimalam hari

Osaka dimalam hari
Saking senengnya malam itu, sampe lupa kalau lagi winter, disaat jalan menuju ke terminal baru kerasa dinginnya nusuk ke tulang-tulang. untunglah disaat seperti ini ada sevel yang terpampang nyata di perjalanan menuju terminal, langsung deh cuss masuk kedalem sevel buat beli onigiri dan ramen. Selama di jepang gue download google translate yang ada di Appstore/Playstore buat translate makanan yang akan gue beli. caranya gampang banget cuma klik ikon kamera yang ada di google translate terus fotodeh makanan yang akan kamu beli! maka google translate pun akan menunjukan kekuatannya ><

Alhasil betul sekali pemirsah 3 dari 5 onigiri yang ada mengandung babi imut. kalau gaada google translate mungkin babi-babi imut itu udah masuk ke perut😂

Oiya selama di Jepang gaperlu khawatir bakal kehilangan barang ya, gue naro tas dan koper gue diluar sevel dan gue minum dan ngemil cantik didalem tapi tas dan koper tetep aman sentosa. mungkin kalau di Jakarta udah digondol orang tas dan koper gue😂

Disaat geret-geret koper pun gue jatohin bantal kepala gue dan lokasinya udah lumayan jauh dari gue, gue ganyadar sama sekali sampe ada mba mba cantik yang lari-lari ngejar gue buat ngasih bantal kepala gue, kalau di Jakarta udah ada 2 kemungkinan, yang pertama di injek-injek, yang kedua dibawa pulang buat oleh-oleh😂

Tibalah gue di Umeda Sky Building, gue muter-muter sana sini nyari terminalnya ternyata tinggal nyebrang doang dari sevel. salah satu kesulitan yang gue alami disana adalah bahasa, karena antara gue dan orang jepang harus berbahasa tarzan untuk menanyakan sesuatu, tapi yang gue salut mereka masih mencoba untuk bantuin walaupun pake bahasa tarzan.

Akhirnya tepat pukul 10 malam panggilan untuk bus gue sudah diumumkan maka gue segera meluncur kedalam bus untuk bobo cantik karena perjalanan menuju tokyo memakan waktu kurang lebih 8 Jam.

(PART 3) TAHUN BARU MURAH DAN HEMAT DI JEPANG, TRANSIT DI MALAYSIA

Yeay!!! Tibalah dihari gue akan berangkat ke negeri sakura! (tapi transit malaysia sehari dulu😂)

Detail Perjalanan Osaka - Jakarta
Yap... bisa diliat sendiri gue transit di Malaysia bener - bener lama...

Seharian full gue berada di Malaysia, daripada bengong-bengong di Malaysia, gue milih buat keluar jalan-jalan dan cari makan.

Dari bandara malaysia (KLIA 2) ke pusat kota (KL Sentral) gue beli tiket bus dulu secara online di https://www.skybus.com.my dan gue memilih buat bayar pake credit card dari Indonesia, tapi tenang aja kalian bisa beli langsung disana kok dan gaakan kehabisan tiket.

Total PP dari Bandara KLIA2 - KL Sentral adalah 20 RM (Rp;60.000)

Akhirnya sampai juga gue di KL-Sentral dan gue milih buat naik Bis Gratis (GO KL) buat muter-muter Kuala Lumpur (kalau naik bus ini bener-bener gak bayar se-peserpun)

Rute Bus GO KL

Tujuan pertama gue adalah ke Dataran Merdeka,ini bener-bener iconicnya Kuala Lumpur setelah Menara Petronas. tapi sayang banget cuaca lagi terik-teriknya jadi cuma foto-foto bentar lalu kita mutusin buat jalan ke tujuan selanjutnya.

Narsis di Dataran Merdeka
Setelah dari Dataran Merdeka gue milih buat ke Masjid Negara Kuala Lumpur karena belum kesampean liat masjid ini tahun lalu, gue cuma foto-foto bentar karena kita semua udah ngerasa gerah dan laper dan akhirnya mutusin buat balik ke KL Sentral untuk makan siang.

Cekrek didepan Masjid Negara
Sesampai di KL Sentral, gue milih untuk makan indian food diseberang mall (sebelahan sama my hotel KL Sentral) karena rasanya yang masih cocok dilidah dan harga yang terjangkau. Setelah selesai makan gue cuma muter-muter di mall bentar karena udah pada capek dan mau istirahat untuk perjalanan besok pagi ke Jepang akhirnya kita milih buat balik ke Bandara KLIA2.

Gausah bingung buat kalian yang transit lama kayak gue di Malaysia. bandara di Malaysia sangat mengutamakan budget-budget traveller yang transit di Malaysia 😂, setiba di bandara gue langsung masuk ke imigrasi dan capcus ke "Penerbangan AntarBangsa" karena cuma di penerbangan antarbangsa aja yang nyediain kamar mandi ada shower dan tempat buat leyeh-leyeh.

Gausah kaget begitu masuk ke ruangan ini karena pemandangan kalian adalah orang-orang yang lagi tidur nyenyak entah di karpet ataupun kursi yang disediain, udah jadi pemandangan umum kalau transit di malaysia karena Air Asia selalu ngumpulin orang dari berbagai negara di Malaysia terlebih dahulu, barudeh disatuin ke negara tujuan.Itulah menjadi penyebab kenapasih Air Asia murah banget.

tapi buat kalian yang mau tidur dengan layak bisa sewa hotel yang berbentuk seperti capsul yang berada di bandara, pokoknya semua serba ada deh!

SAMPAI BERJUMPA DI NEXT BLOG~ JAPANNN IM COMINGG!!!

Minggu, 01 April 2018

(PART 2) PENGINAPAN DIJEPANG SEMALAM CUMA 150.000!

Diblog kali ini gue akan berbagi tentang penginapan yang gue sewa di Jepang.

Penginapan yang pertama kali gue cari dijepang adalah di kota Tokyo, karena rencana tahun baru gue emang mau di Tokyo aja (maklum baru pertama kali ke jepang dan yang ada di otak cuma pengen liat Shibuya crossing) 😂

karena waktu yang udah mepet dan gue baru mesen hotel di bulan September, alhasil penginapan udah pada full booked semua. Akhirnya gue memutuskan untuk mencoba pesen di aplikasi AIRBNB atas saran dari netizen-netizen yang katanya harganya lebih terjangkau dibandingkan dengan hotel. 

AIRBNB sendiri adalah aplikasi dimana yang disewakan bukan hotel ataupun hostel, melainkan rumah dan apartement. Ibaratnya kita numpang dirumah orang gitu. 


Setelah searching-searching ketemulah satu penginapan dengan harga yang cucok, lokasinya deket sama stasiun Toritsu-Daigaku. dan stasiun Toritsu-Daigaku ini merupakan jalur kereta lokal jadi tidak tercover dengan JR-PASS (Jadi tetep harus beli SUICA) tapi kalau mau pergi ke Shibuya, Ginza, Harajuku dari stasiun ini sangat mudah karena tidak perlu transit! tinggal duduk manis sampe deh! ><


Ini adalah Penginapan yang gue sewa selama di Tokyo, jadi gue dapet satu private room terdapat 1 King bed, dan 1 Single bed beserta pemanasnya. harga yang gue dapet pada saat itu adalah 2,1 Juta untuk 3 orang dan 3 malam.

Jadi total biaya penginapan di Tokyo untuk 1 orang senilai 234.000 untuk Semalam

Super duper murah kan :D

gue sangat merekomendasikan penginapan tersebut karena Host-nya yang bernama Aki super duper baik. dia bener-bener ngebantu gue, bahkan sebelum gue tiba di jepang dia juga bantuin ngasih solusi tentang liburan gue via whatsapp! bener - bener host yang patut diacungin jempol!

Aki benar-benar sangat ramah. bahkan setelah gue pulang masih suka menghubungi.

Walaupun lokasi lumayan jauh dari stasiun tapi terbayarkan dengan pemandangan jalan di tokyo yang bener-bener asri dan adem. gabakal nyesel deh ><

Taman menuju ke arah penginapan
Jalanan di sekitar penginapan. sangat tenang


Setelah selesai dengan Penginapan di Tokyo, gue melanjutkan mencari penginapan di Osaka


Ini adalah penginapan yang gue sewa di Osaka, fasilitas yang gue dapetin adalah sebuah private room yang berada di apartement dengan 3 tempat tidur tapi yang bentuknya seperti matras (berasa kayak doraemon tidur di matras) dan lokasinya super duper deket sama stasiun! tinggal nyebrang aja dari Stasiun Nishikujo! 

Total harga yang gue dapet pada saat itu adalah 950 ribu untuk 3 orang dan 2 malam

Jadi total biaya penginapan di Osaka untuk 1 orang senilai 158.000 untuk Semalam

Gue sangat merekomendasikan penginapan ini karena lokasi sangat strategis. persis depan apartement ada Family Mart, dan disamping Family Mart adalah Stasiun Nishikujo yang didalamnya juga terdapat Sevel, jadi gaperlu pusing nyari makan malem-malem tinggal nyeduh ramen atau beli onigiri di situ 😂


Narsis didepan Apartement yang ada persis disebelah kiri, di seberang ada Family Mart dan Stasiun Nishikujo

Total biaya penginapan di Jepang untuk 1 orang dalam 8 hari adalah 1.018.000 !!!

CUCOK BANGET KAN HARGANYA SHAY~

(PART 1) PERSIAPAN TAHUN BARU MURAH DAN HEMAT DI JEPANG

Hai sebelumnya kenalin nama gue Zelda, gue mau share pengalaman-pengalaman liburan gue selama ini yang bakal gue mulai dari negeri Sakura😆

Gausah basa basi kebanyakan deh ya.. nanti malah pada males baca, hahaha. Langsung to the topic aja gue mau berbagi pengalaman tentang liburan tahun baru 2018 gue di jepang sama keluarga.

Gue beli tiket untuk tahun baru ini udah dari 1 tahun sebelum gue ke jepang, yaitu pada bulan Januari 2017, sebenernya gaada niat sama sekali buat liburan ke jepang dan ternyata pas iseng liat harga tiket air asia yang lagi promo, bertemulah gue dengan tiket PP Jakarta - Kuala Lumpur - Osaka seharga 3.800.000. Kapan lagi kan gue dapet tiket harga segitu dan pas tahun baru, di jepang pula. akhirnya tanpa basa-basi gue pun segera melakukan pembayaran untuk tiket tersebut.

Sebenernya gue dapet harga murah ini ditanggal keberangkatan 31 Desember dan Kepulangan di 5 Januari. Gue ga mikir panjang karena gue pikir gaperlu lama-lama di jepang. dan ternyata setelah gue beli tiket, gue baru baca blog orang-orang bahwa 5 hari di jepang itu sangat singkat dan sayang banget gabisa kemana-kemana karena jepang super duper luas. dan dengan sedikit penyesalan gue mencoba mengikhlaskan saja dan mencoba fokus buat liburan gue ke Hongkong dan Bangkok, karena pada saat itu dibulan Februari gue bakal ke hongkong dan dibulan Juli gue bakal terbang ke bangkok (bakal gue ceritain tentang hongkong dan bangkok di next blog ya!!)

jeng jeng jeng, tibalah di bulan Agustus, dan ternyata GUE DI EMAIL AIRASIA UNTUK RESCHEDULE JADWAL PENERBANGAN. Bukan main senengnya karena otomatis gue bisa majuin jadwal dan lebih lama di jepang! yey! akhirnya tanpa ba-bi-bu-be-bo gue langsung telpon air asia untuk ubah jadwal kepergian di tanggal 28 Desember yang berarti gue 8 hari berada di Jepang yuhuu~~ (ga dikenain biaya tambahan ya karena kesalahan dari air asia yang mengubah jadwal)

Setelah di info untuk ganti jadwal penerbangan gue makin semangat buat nyusun ittenery ke jepang dan sangat detail banget lengkap dengan jadwal - jadwal keretanya 😂 (buat yang mau ittenery-nya boleh coment dibawah nanti bakal gue send ke email)

hal pertama yang gue lakuin adalah mengganti paspor biasa ke E-paspor karena gue lebih milih buat bikin visa waiver ketimbang visa reguler. 

kenapa visa waiver?
karena gaperlu ribet untuk serahin dokumen terutama yang sering dipertanyakan sama kawan-kawan traveller dalam pembuatan visa adalah berapa jumlah yang harus ada dalam rekening, karena hanya Tuhan dan kedutaan aja yang tau. kalau untuk visa waiver tidak ada persyaratan apapun hanya E-paspor (ingat ya harus paspor elektronik bukan paspor biasa) dan formulir pendaftaran aja, langsung bisa terbang deh ke jepang ><

jadi cuss.. langsung aja gue ke kantor imigrasi untuk penggantian paspor. prosedur dan harga sama seperti pembuatan paspor baru ya... yaitu senilai 600.000. Oiya disini gue disuruh tanda tangan diatas materai yang isinya gue ganti E-paspor ini untuk kebutuhan pembuatan visa waiver ke jepang. karena pada saat itu paspor biasa gue masih berlaku 3 tahun lagi. (banyak juga kasus dimana penggantian paspor biasa ke E-paspor ditolak karena masa berlaku yang masih sangat lama) Tapi Alhamdullilah gue lancar jaya mengganti paspor biasa gue ke E-paspor.

setelah 5 hari akhirnya E-paspor gue jadi! Yuhu~~ makin semangat buat ke tahap selanjutnya yaitu membuat visa waiver ☺

pertama adalah kalian harus buat janji temu dulu di website vfs, karena ga memakan waktu lama daripada harus antri disana, untuk lebih lengkapnya kalian bisa buka di link ini  http://www.vfsglobal.com/japan/indonesia/how-to-apply.html

Tibalah di hari H, gue dateng sekeluarga sekitar jam 3 sore di Lotte Shoping Avenue Mall, jangan salah ya guys! untuk buat visa jepang lokasinya bukan di kedutaan lagi tapi sekarang pindah ke mall, asik-kan buat visa sekalian nongki-nongki cantik.. hahaha.. lokasinya adalah di lantai 4 persis didepan XXI, jangan salah masuk ke bioskop ya guys:P

Prosedurnya sangat simple cuman ngasih formulir pendaftaran dan E-paspor aja (bisa diwakilkan kalau kalian satu keluarga dan berangkat bareng)

Biaya pembuatan visa waiver ini senilai 155.000, cukup murah dibandingkan Visa Reguler kan? Oiya visa waiver ini hanya bisa tinggal selama 15 hari dijepang, gaboleh lebih ya nanti di deportasi wkwk. tapi yang bikin happy adalah masa berlaku 3 tahun! yeyy! jadi kalian bisa bolak balik jepang selama 3 tahun dengan catatan gaboleh lebih dari 15 hari ya.

akhirnya 7 hari berlalu E-Paspor dan Visa Waiver sudah ditangan, tahap selanjutnya adalah mencari penginapan di jepang.

sebelum mencari penginapan yang cucok, gue harus cari tiket willer bus terlebih dahulu. karena gue mendarat di osaka dan rencana malem tahun baru dihabiskan di tokyo, mau gamau harus naik willer bus kalau mau murah meriah mampus. Gue selama di jepang ga beli JR PASS, jadi gue cuma pakai SUICA aja selama di jepang,(lebih jelasnya tentang trasnportasi di jepang bakal gue jelasin nanti) dan kalau perjalanan antar kota gue lebih milih bermalam di bus, lebih hemat juga jadi gaperlu nambah budget buat penginapan.

JR PASS adalah sebuah kartu kereta dimana kalian bisa bepergian di Jepang sepuasnya dengan durasi waktu yang bisa kalian pilih, ada di 7 hari, 14 hari, dan 21 hari. untuk harga di 7 hari kisaran 3-4 juta per orang. untuk harga di 14 hari kisaran 5-6 juta per orang, dan untuk harga di 12 hari kisaran 7 juta per orang. 

Tapi ga semua rute bisa kita naikin, cuma kereta yang berlogo JR saja ya, (salah satunya adalah kereta tercepat di dunia yaitu shinkansen) dan ga cuma naik Kereta aja kalian juga bisa dapet free buat naik kapal feri serta bus lokal, tapi ingat.. ga semua tercover JR Pass ya, jadi saran gue buat yang beli JR PASS harus pinter-pinter cari rute yang dilewati oleh kereta JR. biar ga rugi-rugi amat (maklum backpacker gamau rugi)

Sedangkan SUICA adalah kartu kereta yang bisa dipakai untuk semua perjalanan kereta dan bis. tetapi tetap harus isi ulang kalau saldo abis (persis kereta KRL / Trasnjakarta) SUICA berbeda dengan JR PASS yang Unlimited dan tidak perlu isi saldo.

Selanjutnya adalah tips dalam membeli tiket willer bus yaitu harus jauh-jauh hari dari keberangkatan. Willer bus baru bisa dipesan 3 bulan sebelum keberangkatan, dan gue bener-bener beli tiket willer bus tepat 3 bulan sebelum gue tiba di jepang (super niat) 

Pembelian willer bus menggunakan credit card dari indonesia dan gabisa payment langsung disana karena harus booking dulu.

ini adalah link untuk pembelian willer bus, tujuan beragam ya... gak cuman osaka-tokyo aja, dan tentu aja dengan harga yang bervariasi tergantung tipe bus dan tempat duduk yang kalian pilih

http://willerexpress.com/en/?mid=157&gclid=Cj0KCQjwhoLWBRD9ARIsADIRaxRq8GyorikhaWFmXtr3iei4HX6aG3JT_DqtGSrXEnzMusmL5GITRVwaAmL5EALw_wcB


Gue pesen willer bus untuk tanggal 29 Desember, harga yang gue dapet adalah 22,690 JPY untuk 3 orang atau sekitar 2,7 Juta. Jadi 1 orang sekitar 900.000 ini bukan perjalanan PP ya hanya osaka-tokyo aja. dan karena lagi peak season maka harga willer bus pun jadi ikutan naik, tapi menurut gue naik willer bus ini sangatlah worth it karena nyaman dan aman, perjalanan pun di malam hari, jadi gaperlu nambah budget buat hotel dan bangun di pagi hari udah sampe di tokyo dengan muka bantal hahaha



untuk perjalanan dari tokyo-osaka gue dapet di harga 15.390 JPY atau 1,8 Juta untuk 3 orang, dan harga untuk 1 orang adalah sekitar 600.000.

Total perjalanan PP Osaka - Tokyo adalah sekitar 1.500.000 jauh lebih murah daripada naik Shinkansen.

Kalau naik Shinkansen yang tidak tercover oleh JR PASS bisa menghabiskan 3 Juta hanya untuk PP Osaka - Tokyo.

ini beberapa foto-foto suasana di willer bus, nyaman banget menurut gue dibanding bus malam di indonesia yang gujlak-gajluk

Bisa buat nutupin kepala, jadi gausah tengsin kalo mau tidur :P


Udah dapet bantal dan selimut

Pasti pada bertanya-tanya kenapa gue ga pake JR PASS? 

harganya mahal tentu jadi problematika utama, harga JR PASS pada saat itu adalah 4 juta untuk 7 hari. (lebih mahal dari tiket pesawat cyinn) dan JR PASS tidak men-cover seluruh kereta yang ada dijepang, jadi mau gamau harus tetep beli Suica kalau mau naik subway, dan pada saat di jepang gue lebih banyak naik kereta yang tidak ter-cover oleh JR PASS. gue pun mengakali biar biaya transportasi murah dengan mencegah naik shinkansen selama di jepang. caranya gampang banget! Google Maps sangat membantu selama gue berada di jepang, kalian tinggal tulis tujuan awal dan tujuan akhir langsung deh dikasih tau harga kereta termurah untuk sampai ke tujuan yang mau kita datengin, di google maps juga dikasih tau jam berapa aja kereta yang mau kita naikin, menurut gue lebih baik google maps untuk cari transportasi di jepang karena ga ribet dan mudah. walaupun beberapa perjalanan gue tetep harus naik shinkansen tapi harga ga begitu mahal sekitar 20-40 ribuan aja karena terbantu oleh google maps 😉

kalau lokasi tujuan ga begitu jauh si google maps ini pun ngasih tau buat jalan kaki aja, lumayan ngirit ongkos daripada naik kereta yang cuma turun 1 stasiun, hahaha.

Sudah tertera jelas kereta nomer berapa yang harus dinaiki dan biaya keretanya☺

Tapi ya tapi.. cuma di jepang aja nih google maps bisa selengkap ini ngasih detailnya, kalau negara lain? wassalam susah-susah gampang deh nyari tujuan pake google maps.

Ini cuma pilihan opsional buat kalian yang mau menekan budget di jepang dengan gak beli JR PASS. kalau waktu kalian mepet dan tujuan perjalanan kalian lebih banyak dilewatin oleh JR PASS, gue saranin beli JR PASS aja, biar ga buang-buang waktu.

CERITA SELANJUTNYA? TUNGGU DI NEXT PART YA~~

(PART 6) MOUNT FUJI + BONUS DIPIPISIN BULE SAAT TAHUN BARU

Pagi hari kubangun terus mandi tak lupa mengosok gigi~~ nyatanya lagu tersebut gak gue praktekin di Jepang karena airnya dingin sampe ke ubu...