Senin, 02 April 2018

(PART 5) TOKYO IM COMING~ TAHUN BARU MURAH DAN HEMAT DIJEPANG

Setelah 8 Jam bobo cantik di Willer Bus, akhirnya gue tiba juga di Osaki Station pukul 7 pagi. Begitu sampe hal yang pertama terpikirkan adalah Toilet. Rambut yang sebelumnya masih cetar udah awut-awutan persis di sengat tawon. Gue pun berencana buat keramas di wastafel😂. Akhirnya setelah celingak celingkuk ketemulah dengan toilet yang gue cari-cari. Niat keramas di wastafel kayak yang biasa gue lakuin di Jakarta gue urungkan melihat toilet yang sangat penuh dan gengsi juga nyuci rambut di wastafel diliatin orang-orang. Apalagi kondisi lagi winter dan air wastafel dingin banget, bisa dibilang aneh 1000 turunan nanti. hahaha.

Oiya kalau kalian beruntung bisa ketemu toilet-toilet canggihnya jepang, fitur-fitur yang bisa dilakuin sama toilet itu adalah menghangatkan pantat, menyetel musik kalau kalian lagi buang hajat tapi malu kedengeran "pluk pluk" si toilet bisa ngeluarin suara-suara yang menyamarkan suara "pluk-pluk" itu. kalian juga bisa mengatur pengeluaran air sesuai dengan kebutuhan. Tapi ga semua toilet di jepang seperti ini, cuma di tempat-tempat tertentu aja ya! kalau toilet yang standart malah gada air dan cuma ada tissue aja. tapi tenang aja kok walaupun begitu toilet di jepang kebersihannya benar-benar harus diacungin jempol!

Penampakan toilet di jepang

Tombol-tombol yang bikin penasaran dan alhasil dicobain satu-satu 😂

Akhirnya cuss.... gue langsung membuka Google Maps yang menjadi andalan gue selama di jepang buat cari lokasi ke penginapan yang gue sewa.

Rute yang ditunjukin oleh Maps (Google maps / Apple maps tampilannya sama aja ya)
Gambar diatas adalah rute yang harus gue laluin buat sampai ke stasiun terdekat dari penginapan gue yaitu stasiun Toritsu-Daigaku. Sangat jelas sekali penjelasan yang diberikan oleh maps. Total biaya perjalanan pun sudah tercantum jelas pada maps yaitu senilai 308 Yen (Rp;37.000) dan tidak berbeda dengan realita sesungguhnya :D

Pada gambar juga terlihat gue harus menaiki kereta JR yang berada di jalur hijau (JR Yamanote line) karena hanya ada satu rute yang tersedia untuk menuju ke tujuan gue. kalau kalian menggunakan JR PASS, dari Stasiun Osaki menuju Shibuya sudah ter-cover (free) tetapi tetap harus melakukan transit di Shibuya dan menggunakan kereta lokal jalur merah (Tokyo toyoko line) maka biaya kereta lokal tersebut tidak tercover oleh JR PASS, jadi kalian harus menggunakan SUICA pada jalur merah (Tokyo toyoko line) dan membayar senilai 154 Yen  (Rp;19.000)

Pengalaman backpacker yang gak banyak nyasar adalah di negeri Sakura ini, karena penjelasan maps yang sangat mendetail dan sangat berbeda jika gue berada di negara lain Seperti Korea (Jeju Island) bener-bener hands up deh pas ada di Jeju sama Maps karena sesat abis😂

20 Menit perjalanan tibalah gue di Stasiun Toritsu-Daigaku dan berjalan menuju penginapan yang lumayan jauh sekitar 900 Meter. Hari pertama sih masih semangat karena baru pertama ngerasain winter dan liat pemandangan di Tokyo, hari berikutnya? selalu berenti di Sevel yang berada dideket penginapan karena gakuat sama dingin yang nusuk-nusuk sampe ke tulang😂

Tibalah gue di penginapan, karena belum boleh check in jadi gue taruh koper dideket pager, karena gue kira gasopan buat masuk kedalem rumah dan naroh koper diruang tamu, pada saat itu host gue lagi diluar rumah jadi gabisa nemuin gue.

Nge-chat host gue buat konfirm koper gue taroh deket pager
Gue chat host gue buat konfirm gue taruh koper diluar ternyata eh ternyata, host gue kaget banget kenapa kopernya ditaruh diluar dan bukan dimasukin kedalem rumah aja. dia bilang takut ilang kalau taruh diluar😂 gue yang udah setengah jalan mau ke stasiun panik dong, tapi nyokap gue bilang gaakan ilang kalo di Jepang, yaudahlah gue pun mikir positif aja karena gue liat-liat sepeda sama motor dijepang digeletakin gitu aja. kalau di jakarta pasti udah jadi ladang uang buat diloakin😂

Tujuan gue di hari pertama di Tokyo adalah menuju ke Shibuya yang tentu saja untuk melihat Shibuya Crossing dan patung Hachiko lalu melanjutkan ke Odaiba Park untuk melihat kembang api dimalam hari, karena kebetulan gue sampe di hari sabtu dan ada pertunjukan kembang api setiap hari sabtu di Odaiba. jadi langsung cuss aja buat nyari lokasi ke tujuan selanjutnya menggunakan maps andalanquuu!

Jalur kereta menuju Shibuya Station

Untuk menuju Shibuya dari Toritsu-Daigaku hanya terdapat 1 jalur saja, yaitu Jalur merah (Tokyo Toyoko Line) ingat ya... bahwa jalur ini tidak tercover JR PASS kalau kalian mempunyai JR PASS.

Biaya dari Stasiun Toritsu-Daigaku menuju Shibuya Station adalah 154 Yen (RP;19.000)

Perjalanan menuju Shibuya hanya memakan waktu 15 Menit saja. gue segera turun dari kereta dan bergegas mencari Patung Hachiko. karena masih hari pertama dan kondisi masih ling-lung gue pun harus muter-muter buat cari jalan keluar karena stasiunnya gede banget. untung ada bapak polisi yang baik dan ngasih tau jalan buat ke Patung Hachiko. Yey!

Cekrek didepan Patung Hachiko

SHIBUYA CROSSING! 

makmak narsis

Ada kejadian yang bikin malu-maluin saat gue mau nyebrang di Shibuya Crossing, karena nyokap dan bokap gue minta difotoin alhasil gue jalan ke tengah-tengah tapi ngadep belakang, lalu "brukkk" ternyata gue nyenggol nenek-nenek cukup kenceng, ya kalo di Jakarta kan cuma bilang maap maap langsung jalan aja kan, eh gataunya si nenek nyamperin dan gebuk lengan gue lalu ngomel pake bahasa jepang dan kabur gitu aja. gue yang bingung karena digituin jadi melongo sendiri, padahal kan gue udah bilang "sorry sorry" (ga terima digebukin) hahaha

Karena emang cuma mau Window Shopping di Shibuya gue pun cuma celingak celinguk sambil jalan, karena Shibuya super duper rame, mungkin menjelang tahun baru jadi jumlah turis meningkat tajam.

Ga lama setelah jalan gue-pun melihat sebuah papan yang bertuliskan "Onitsuka Tiger" karena nyokap gue mupeng banget pengen Onitsuka kita semua-pun masuk kedalem store untuk liat-liat. dan ternyata pemirsah pengunjung yang ada didalem store tidak lain dan tidak bukan adalah orang indonesia semua😂 

FYI, gue jarang dan bahkan gapernah liat orang jepang pake Onitsuka. entah kenapa di Indonesia Hitzz banget sampe di jepang pun yang beli orang Indonesia semua. Sampe Pegawai Onitsuka udah hafal kata "Terimakasih" setiap ada yang beli sepatu. hahaha

Setelah pilah-pilih dan beli sepasang Onitsuka BM-an nyokap gue, kita pun melanjutkan perjalanan menuju Takeshi Street (sebenernya bisa naik kereta tapi cuma turun 1 stasiun jadi gue lebih milih buat jalan kaki sekalian liat pemandangan gitu deh #alasanpadahalmahngirit ) 😂

Ga Afdol kalo ga foto-foto dulu😂
Akhirnya tiba juga gue di Takeshi Street, suasana super duper padat. macetnya bukan macet mobil tapi manusia. Bener-bener ngadet kayak macetnya jakarta tapi versi manusia😂

mau foto tapi nyaru sama orang belakang
Di Takeshi Street ini segala macem bisa ditemuin, terutama Cosplay Jepang yang super mirip sama anime idolanya, ibaratnya ini surganya pecinta Anime deh😂

Ga mau berlama-lama di Takeshi Street karena gue mau mengejar liat kembang api di Odaiba Park. akhirnya gue langsung buka Maps buat liat kereta apa yang harus gue naikin.

Pilihan kereta yang dapat dinaiki
Detail salah satu jalur kereta yang gue pilih

Gambar diatas adalah pilihan-pilihan jalur kereta yang bisa kalian pilih kalau ingin menuju Odaiba dimana perjalanan kalian harus berhenti di stasiun Tokyo Teleport lalu berjalan kaki menuju Odaiba Seaside Park.. Buat kalian yang memiliki JR PASS kalian FREE menggunakan kereta yang berada di jalur hijau (JR Yamanote Line) tetapi pada saat transit menuju jalur biru (Rinkai Line) kalian tetap dikenakan tarif senilai 329 Yen (Rp;41.000)  dan dikarenakan stasiun terdekat dari Takeshi Street adalah Harajuku. mau tidak mau gue harus menaiki JR melihat waktu yang sudah mepet juga.

Biaya dari Stasiun Harajuku menuju Tokyo Teleport adalah 494 Yen (RP;60.000)

50 menit berlalu tibalah gue di tujuan selanjutnya yaitu Odaiba Seaside Park untuk melihat pertunjukan kembang api. beruntung gue tidak telat dan masih memiliki waktu buat foto-foto di sekitrar Odaiba Park :P






Akhirnya yang ditunggu-tunggu pun keluar juga, setelah asyik foto-foto tiba saatnya kembang api muncul. benar-benar diluar ekspetasi karena super duper bagus, gue sangat merekomendasikan tempat ini buat jadi list kalian saat liburan ke Tokyo. dibawah bakal gue lampirin video suasana di Odaiba Park dan saat kembang apinya muncul.

Sore hari di Odaiba Park

Sunset di Odaiba Park

Kembang Api cantik di Odaiba Park

Setelah pertunjukan kembang api selesai, gue memutuskan untuk kembali ke Stasiun Tokyo Teleport untuk pulang ke penginapan. cuaca semakin malam semakin ekstrim, tangan gue udah mulai mati rasa dan kaku, sepanjang perjalanan pulang gue cuma bisa mengigil bahkan megang hape-pun udah gemeteran, hahaha.



Ini adalah rute kepulangan yang bakal gue laluin dari Stasiun Tokyo Teleport menuju Stasiun Toritsu-Daigaku. Untuk menuju ke stasiun Toritsu-Daigaku tidak terdapat pilihan kereta JR, yang artinya jika kalian memiliki JR PASS biaya kereta tidak ter-cover sama sekali. jadi kalian tetap harus membayar menggunakan SUICA ya..

Biaya dari Stasiun Tokyo Teleport menuju Stasiun Toritsu-Daigaku adalah 462 Yen (RP;57.000)

Selama perjalanan pulang, gue terus memikirkan koper yang gue tinggalkan di dekat pager, apa sudah raib digondol orang😂 ternyata oh ternyata... begitu gue tiba di penginapan koper gue sudah tidak ada ditempat awalnya, melainkan sudah dibawa masuk oleh host gue. yeay.....

Host gue yang bernama Aki-san ini super duper baik dan ramah, begitu kami sampai di rumahnya dia menyambut dengan sangat ramah dan menjelaskan dengan sangat detail peraturan yang ada dirumahnya. walaupun terbata-bata karena menjelaskan dengan bahasa inggris tetapi dia tetap berusaha menjelaskan dengan baik dan meminta maaf karena tidak lancar berbahasa inggris.

Dari jakarta gue sudah menyiapkan cinderamata berupa kain batik dan syal batik untuk Aki-san. saat menerima cinderamata yang gue berikan Aki-san menujukan ekspresi yang sangat bahagia dan mengucapkan terimakasih berkali-kali, tak lupa kami disuguhkan teh hangat tradisional jepang atau biasa disebut ocha sembari mendengarkan dia bercerita tentang keluarganya. Sungguh Host yang sangat recomended!

Akhirnya gue memutuskan untuk istirahat karena besok harus bangun di pagi hari untuk melakukan perjalanan menuju Gunung Fuji! YEYY~~ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

(PART 6) MOUNT FUJI + BONUS DIPIPISIN BULE SAAT TAHUN BARU

Pagi hari kubangun terus mandi tak lupa mengosok gigi~~ nyatanya lagu tersebut gak gue praktekin di Jepang karena airnya dingin sampe ke ubu...